Pada postingan sebelumnya, kita telah membahas tentang injeksi semen. Sebagai tambahan untuk melengkapi postingan tersebut, maka saya buat artikel ini sebagai pendukung. Dan kali ini, Tahapan ID ingin membahas jenis nepel injeksi semen terbaik. Karena saya melihat ada beberapa jenis nepel injeksi yang digunakan pada pekerjaan ini. Ada saja kelebihan dan kekurangannya.
Selain itu juga, kita sudah pernah membahas tentang contoh nepel injeksi epoxy, silahkan dibaca pada postingan sebelumnya jika ingin mengetahui jenis nepel yang digunakan pada pekerjaan injeksi epoxy.
Jenis Nepel Injeksi Semen
Saat kita melewati sebuah basement pada sebuah gedung, kita sering melihat bekas pekerjaan injeksi yang belum di tutup atau belum dilakukan pekerjaan finishing. Dalam kondisi terbuka, akan terlihat jelas bekas nepel pekerjaan injeksi. Apalagi jika nepel tersebut tidak dipotong, akan menambah kesan yang tidak rapi terhadap area tersebut,
Saat melihat nepel bekas injeksi semen, tentu akan menemukan beberapa jenis nepel yang mereka gunakan. Dari jenis nepel injeksi semen ini, kita bahas satu persatu apa saja keunggulan dan kelemahannya.
Nepel Injeksi Semen Menggunakan Selang
Pekerjaan injeksi semen dapat kita lakukan dengan memanfaatkan barang yang ada disekitar kita sebagai nepel. Salah satunya bisa menggunakan selang air.
Sebelum memutuskan menggunakan material ini, ada baiknya kita mengenal kelebihan dan kekurangannya. Karena ini bisa mempengaruhi hasil yang didapatkan saat melakukan pekerjaan injeksi bocor.
- Kelebihan Nepel Injeksi Semen Menggunakan selang :
- Lentur, sehingga mudah untuk digunakan
- Harga murah
- Mudah didapatkan
- Mudah untuk ditekuk saat pekerjaan injeksi sudah penuh, jadi mempermudah pengikatan nepel agar campuran material injeksi tidak keluar lagi.
- Banyak pilihan sehingga bisa menyesuaikan dengan bentuk nozzle yang dipakai
Kekurangan Nepel injeksi Menggunakan selang
- Melar. Selang akan berubah ukuran saat sedang dilakukan penyuntikan. Karena tekanan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan ini cukup tinggi sehingga mempengaruhi ukuran selang menjadi lebih besar. Hal ini akan mempersulit saat kita melakukan penyuntikan. Nozzle akan selalu lepas dari selang tersebut walaupun telah kita ikat menggunakan kawat. Inilah hal utama yang menyebabkan saya tidak menyukai menggunakan selang sebagai nepel saat melakukan pekerjaan injeksi. Hal ini bisa mempengaruhi hasil pekerjaan.
- Ada jenis selang yang terlalu lentur sehingga mudah tertekuk dan menyebabkan campuran material injeksi sering terhambat.
- Selang terlalu licin. Sehingga mudah terlepas saat kita sedang melakukan penyuntikan material. Jika nozzle sering terlepas, akan membuat pekerjaan ini terlihat berantakan karena campuran akan tumpah kemana saja. Apalagi jika tekanannya sudah tinggi, campuran material injeksi sulit untuk dikontrol. Bisa mengotori banyak area.
Nepel Injeksi Semen Menggunakan Pipa Aluminium
Selain selang, saya juga sering melihat dan menemukan nepel yang menggunakan pipa aluminium untuk melakukan pekerjaan injeksi. Khususnya Injeksi semen. Ada Beberapa keuntungan sekaligus kekurangan menggunakan nepel menggunakan pipa aluminium.
- Bahan lebih kaku sehingga sangat cocok untuk menjadi nepel
- Harga cukup mahal
- Mudah untuk dibengkokkan saat material Injeksi Penuh.
- Susah menemukan ukuran yang pas, Jarang yang menjual untuk ukuran kecil.
- Mudah Patah, Sehingga sering gagal saat penyuntikan. Pipa bengkok atau patah sebelum material penuh.
Dari kelebihan dan kekurangan inilah yang menyebabkan pipa aluminium jarang digunakan. Terutama harganya yang cenderung lebih mahal dan susah untuk didapatkan. Tidak banyak toko material yang menyediakan pipa aluminium yang cocok untuk pekerjaan injeksi beton.
Banyak pipa yang pas, tapi bukan aluminium dan biasanya terbuat dari besi. Tapi jenis pipa yang berbahan besi tidak bagus untuk digunakan sebagai nepel karena menimbulkan karat.
Nepel Injeksi Beton Menggunakan Pipa Instalasi Listrik
Kalau saya, lebih menyukai jenis material ini untuk digunakan sebagai nepel injeksi semen. Kelebihannya utamanya tentu saja gratis, kita bisa menemukan banyak pipa bekas instalasi listrik yang tidak terpakai. Biasanya dalam bentuk potongan setengah meter dan bisa kita potong lagi menjadi 5 atau 6 bagian.
Pipa bekas instalasi ini cukup kuat untuk digunakan sebagai nepel injeksi semen. Dan tentu saja tidak licin, mudah untuk dipotong dan biasanya sangat pas dengan ujung atau nozzle untuk alat injeksi.
Kekurangannya adalah tidak bisa kita bengkokkan saat melakukan penyuntikan material. Kita harus menyumbat lobangnya menggunakan kertas semen. Tapi menurut saya, jenis nepel ini sangat cocok untuk digunakan saat melakukan pekerjaan injeksi.
Tapi itu sesuai dengan pilihan masing-masing aplikator dan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan ini. Intinya, penggunaan nepel hanya berfungsi untuk menyalurkan material agar masuk kedalam beton dan mengisi setiap celah beton yang kosong. Kita bisa menggunakan beberapa jenis nepel tadi untuk proses pekerjaan ini.
Kesimpulan
Dari 3 jenis nepel injeksi diatas, sekali lagi saya lebih sering menggunakan pipa bekas instalasi listrik karena mudah dipotong, tidak licin, kuat dan tentu saja mudah untuk didapatkan bahkan tidak usah membeli karena kita bisa menggunakan barang yang sudah tidak terpakai.
Jika tidak ada pipa bekas instalasi listrik, kita dengan mudah untuk membelinya di toko material terdekat karena hampir semua toko menjual jenis pipa ini dan harganya lumayan murah.
Khusus untuk injeksi Polyurethane, kami menjual packer ( Nepel Khusus Injeksi PU ). Silahkan Lihat di postingan ini : Jual Packer Injeksi Beton
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan solusi untuk yang masih bingung menjadi solusi tentang pemilihan material yang ingin dipakai sebagai nepel injeksi semen.
Baca juga : Jual mesin Injeksi Beton