Jenis-Jenis Kerusakan Beton
Sebenarnya ada banyak jenis kerusakan yang bisa terjadi pada beton. Tapi yang paling umum terjadi adalah sebagai berikut:
1. Honeycomb (Selimut Terkelupas)
Honeycomb atau umumnya disebut pengelupasan selimut beton merupakan jenis kerusakan yang paling sering terjadi. Penyebabnya bermacan-macam, bisa disebabkan karena melekatnya material asing, erosi oleh air atau abrasi oleh benda-benda padat sehingga menyebabkan permukaan beton terkelupas.2. Retak Lantai (Cracking)
Keretakan beton adalah kerusakan yang seringkali terjadi akibat perubahan cuaca dan temperatur yang ekstrem. Retakan bersifat dangkal dan saling terhubung membentuk garis-garis yang relatif panjang dan sempit pada permukaan beton.3. Beton Keropos
Beton keropos disebabkan karena pada saat pengerjaannya proporsi air sebagai pelarut dan campuran bahan kurang tepat, partikel campuran yang kurang halus, atau karena rangka beton yang dipasang terlalu rapat sehingga menyebabkan pemadatan beton yang tidak sempurna. Beton keropos juga bisa disebabkan karena faktor usia.4. Beton Tidak Rata
Beton tidak rata merupakan jenis cacat beton ditandai dengan hasil pengecoran beton yang menggembung di satu sisi sehingga permukaannya tidak rata. Disebabkan karena adanya kotoran yang menumpuk atau tersembunyi di bahan campuran beton maupun di dalam cetakan. Bisa jadi juga karena sisa-sisa beton yang menempel dan tidak dibersihkan terlebih dahulu.Metode Repair Beton
Perbaikan (Repair) Beton
sebaiknya dilakukan berdasarkan kondisi dan jenis kerusakan yang terjadi. Berikut jenis perbaikan yang dilakukan untuk menangani kerusakan beton:
- Patching
Metode ini bisa dilakukan untuk memperbaiki kerusakan sederhana seperti honeycomb, retak beton, beton keropos, hingga beton tidak rata dengan syarat kerusakan yang terjadi tidak terlalu dalam dan mempunyai area yang tidak terlalu luas. Metode perbaikan ini dilakukan dengan melapisi bagian yang cacat dengan campuran pasir, semen dan bahan yang lain secara manual.Perlu diperhatikan pada pelaksanaannya, ketika dilakukan pelapisan, hasilnya harus rata, bila perlu dilakukan penekanan pada permukaannya, agar hasilnya benar-benar padat dan menutup kerusakan beton.
Material yang digunakan pada pengerjaan perbaikan ini harus berupa material yang tidak susut maupun lembek sehingga mudah jatuh ketika digunakan. Umumnya bahan yang dipakai berupa material polymer, campuran semen, dan epoxy.
- Grouting
Untuk kerusakan berupa retakan yang cukup dalam, bisa menggunakan metode perbaikan grouting. Caranya adalah dengan menuangkan atau menginjeksikan bahan ke dalam celah-celah retakan beton. Jangan lupa gunakan bounding agent berupa air atau lem perekat agar beton lama dan material perbaikan struktur bisa menyatu sempurna.
Keropos juga bisa diperbaiki dengan grouting. Caranya dimulai dengan menutup permukaan dengan material berupa epoxy. Kemudian membuat lubang di sepanjang retakan, dan memasukkan bahan campuran sehingga bagian yang keropos terisi dengan material.
- Shotcrete (Beton Tembak)
shotcrete adalah metode perbaikan beton pada area yang sangat luas, tanpa memerhatikan jenis kerusakannya. Metode shotcrete dibagi menjadi dua, yaitu sistem dry mix dan wet mix. Pada dry mix, bahan yang dimasukkan berupa campuran kering yang kemudian akan dialiri air setelah menutup bagian yang rusak. Sedangkan wet mix, bahan yang dimasukkan berupa campuran basah yang sudah tercampur air sehingga beton yang dihasilkan lebih seragam. Dry mix lebih mudah untuk dilakukan, namun wet mix dinilai lebih baik dari segi kualitas perbaikan.Demikian ulasan metode perbaikan (repair) beton sesuai dengan jenis kerusakan. Semoga bermanfaat.